Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

iklan

Pagoda Isi Mojosongo Jebres Surakarta

Pagoda Isi Mojosongo Jebres Surakarta

Bangunan mirip pagoda yang ditemukan di lingkungan Kampus II Institut Seni Indonesia (ISI) ring road Mojosongo, Solo asli pagoda. Bangunan tersebut telah berusia 70 tahun lebih

keberadaan pagoda di lingkungan Kampus II ISI sudah ada sejak lama. Namun keberadaannya memang terabaikan. Bangunan itu dibangun oleh bangsawan China. Namun pihaknya memastikan bangunan pagodatersebut tidak digunakan sebagai tempat ibadah seperti pagoda yang ada di Thailand, melainkan hanya sebagai tanda atau simbol makam leluhur.

lingkungan Kampus II ISI dulu merupakan kompleks makam China. Keberadaan makam kemudian tergusur dengan dibangunkannya kampus ISI. Termasuk, lingkungan kampus Universitas Sebelas Maret Solo (UNS) yang juga bekas kompleks makam China.“Makam di sana kemudian pindah ada yang ke Delingan, Karanganyar atau dikremasi. Jadi memang tidak diragukan lagi kalau itu pagoda,”

Kepada Solopos.com, Widjaya menunjukkan foto tentang aktivitas sadranan keluarganya di pagoda Mojosongo tersebut. Tak hanya itu, ada beberapa foto yang menunjukkan satu keluarga mendayung perahu di tegalan yang tak jauh dari pagoda.Ya, Widjaya merupakan cucu terakhir dari pembuat bangunan pagoda yang bernama Jap Tong Ik. Widjaya ketika dijumpai di kediamannya, menceritakan sejarah pagoda di Mojosongo itu. Baginya dan keluarga besar, pagoda memiliki nilai sejarah tinggi. Pagoda dibangun oleh kakeknya bernama Jap Tong Ik lama sebelum dirinya lahir tahun 1947. Sang kakek membangun pagoda untuk menghormati ayah kandungnya, bernama Jap Bing King. Namun dia tidak bisa memastikan kapan bangunan pagoda dibangun.“Yang jelas sejak saya belum lahir itu sudah ada. Dan bisa dibayangkan saja, itu dibangun oleh kakek saya. Saya saja sekarang umurnya sudah 66,” katanya.Dari cerita orangtuanya, Jap Bing King adalah tokoh China bermarga Jap yang datang kali pertama di Kota Bengawan. Jap Bing King kemudian dimakamkan di pe8makaman keluarga yang berada di Gunung Kendil atau kini lingkungan kampus II ISI Mojosongo. Kemudian, kakeknya Jap Tong Ik membangunkan sebuah pagoda di lokasi makam tersebut. Namun bangunan pagoda tidak digunakan sebagai tempat ibadah, melainkan hanya sebagai tanda atau simbol makam leluhur. Selain itu pula digunakan untuk tempat berteduh. Namun keberadaan pagoda terabaikan sejak makam leluhur di sana dikremasi sekitar 1976.“Dulu kami selalu melakukan sadranan ke sana. Tapisetelah dikremasi dan dilarung ke sungai, pagoda itu terabaikan. Kami tidak lagi melakukan sadranan,” tuturnya.

Sumber

● Solopos




Posting Komentar untuk "Pagoda Isi Mojosongo Jebres Surakarta"