Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

iklan

JURUG KEMUKUS AIR TERJUN WONOGIRI YANG TERSEMBUNYI


Jurug kemukus wonogiri



Berkunjung kesini saya merasa seperti menemukan curug baru, karena jalan /jalur menuju kesini sudah tertutup rumput liar dan kami mencari jalan baru dengan cara mendengar dan mendekat ke suara deras air mengikuti bekas aliran air hujan dari lereng yang sudah tertutup rumput-rumput tanpa ada petunjuk, sungguh pengalaman yang luar biasa bagi saya bisa datang kesini.Saya pernah berkunjung kecurug ini tapi hanya sampai di curung bagian bawah dan tidak sampai air terjun yang atas (karena air terjun ini mempunyai dua tingkat) dan jalanya pun bukan yang saya lewati sekarang ini. Saya melewati lain desa, Dan ini lah air terjun utama curug kemukus yang airnya sangat deras dengan ketinggian kurang lebih 25meter.


Ada dua tingkat air terjun di sini dan ini adalah air terjun yang atas. Kalau yang di bawah ada 2 berjajar, view dari bawah akan tampak seperti 3 air terjun. Letak air terjun ini tepatnya berada di desa ngijo, purwoharjo, wonogiri. Arahnya dari pasar batuwarno ambil jalur ke timur ikuti jalan raya sampai hutan pinus masih terus sampai pasar gading  lalu belok kanan arah SMP 2 Karangtengah sampai sini tanya sama warga sekitar desa ngijo atau langsung tanya jurug kemukus arahnya kemana, mengingat jalan yang sempit dan berkelok-kelok sebaiknya jangan kesini sendiri dan Jangan lupa membawa bekal dan siapkan badan  dan kendaraan yang fit.

Saya kesini bersama 2 teman saya 1 dari solo (mas arie) dan satu dari girimarto (mas brian) memang pengalaman yang sangat luar biasa saya bisa datang kesini karena jalan yang memang sulit. Kami ber tiga hanya mas brian yang pernah kesini lewat jalur ini, sebelumnya saya dan mas ari pernah kesni namun melewati jalur lain dan hanya sampai pada air terjun yang di bawah. Sesampai di pasar gading kita pun masuk ke arah desa ngijo dan ternyata sesampai di tengah perjalanan mas brian pun juga bingung arah jalan yang mana karena jalan sudah berbeda dan kami pun bertanya pada warga sekitar. Tujuan kami adalah pak lurah ***** (lupa namanya) dan setelah bertanya dan diarahkan mas brian sudah mulai ingat sedikit demi sedikit. Akhirnya kami sampai di tempat pak lurah di sanalah kami parkir menitipkan sepeda motor kami, karena rumah pak lurah kosong sedang bepergian kami parkirkan d luar dan kami pun mulai turun menuju ke tempat terjun.

Awalnya mas brian masih ingat lewat jalur yang mana tapi sampai di tengah lama lama jalan habis hanya tinggal jalan ke area perkebunan warga. Saya hanya bisa menyarankan kita dengarkan aliran deras air dan kita memdekat. Tanpa berbekal pengalaman kami mulai turun dengan mengikuti bekas aliran air hujan yang sudah tertutup juga rumput rumput liar. Lama kelamaan suara gemuruh air mulai dekat namun kami masih sulit untuk mendekat karena jurang yang sangat dalam kami takut terperosok. Dan kami pun terus mencari jalan  agar bisa turun. Dan akhinya kami pun berhasil turun dengan membabat rumput rumput dengan kayu yang kami cabut dari ranting kering. Kami pun turun dan bersyukur bisa sampai disini dan mulai menikmati keindahan dan kesegaran curug ini tidak lupa kami berfoto foto untuk mengabadikanya.

Setelah puas kamipun mulai naik lagi karena sudah mulai siang dan cuaca mendung. Saya pun naik duluan untuk memcari jalan yang mudah di lewati. Mas brian dan mas ari di bawah saya sambil bercakap cakap sayapun sampai di jalan yang sudah mulai agak datar saya pelankan jalan saya untuk menunggu kedua teman saya dan sambil melepas lelah saya duduk karena ada warga yang sedang menanam jahe tiba tiba hujan turun dengan deras dan di bawah saya melihat ada  pondok (rumah teduh kecil beratap daun padi) saya lari untuk berteduh saya pun duduk di pinggir di temani 2 warga suami istri yang juga sedang berteduh. Dengan melihat ke jalan berharap ke 2 teman saya lewat untuk saya ajak berteduh namun sampai kurang lebih satu jam teman saya tidak lewat (menurut saya) saya pun khawatir dan saya kembali turun untuk memastika teman saya tidak apa apa dengan hujan hujanan saya memanggil teman saya namun tidak ada jawaban. Saya di susul bapak yang bareng berteduh. Kami kebawah lagi dan saya memanggil mas brian dengan se kencang kencangnya namun tetap saja tak ada jawaban karena sudah jauh kebawah saya mulai khawtir.

Saya memutuskan untuk naik kembali karena tidak  mendengar jawaban mereka saya sudah sampai di bawah terakhir kali melihat mereka. Saya berjalan dengan cepat bapak bapak yang menemani saya saya tinggal dan istrinya juga sudah mulai berjalan naik. Saya terus bejalan dengan cepat dengan perasaan cemas dan bingung, saya merasa saat berteduh menunggu mereka belum lewat. Akhirnya saya hampir sampai di rumah bapak lurah dan saya mendengar suara mas brian memanggi saya dari atas. Dan ternyata benar itu suara mas brian Perasaan saya campur aduk lega, akhirnya saya berjalan naik bareng yang tinggal sebentar lagi sampai, sesampai di rumah pak lurah teernyata mas ari sudah selesai mandi dan saya menceritakan apa yang terjadi, setelah itu saya mandi dan kembali berkumpul dengan teman teman saya kemudian kami berpamitan kepada pak lurah untuk pulang, waduh ini pengalaman dolan saya yang tidak terlupakan sampai ada acara hilang segala,,, hahhahahahahaa...

Sudah dulu ya teman teman cerita dari saya, semoga lain kali saya bisa menuliskan cerita cerita  dolan saya yang lain, dan di beri kesehatan agar bisa terus menulis pengalaman pengalaman saya. 

Posting Komentar untuk "JURUG KEMUKUS AIR TERJUN WONOGIRI YANG TERSEMBUNYI"